6:18 AM

Happy Together ep 2 : Breakfast Time

HARI KEDUA

[CAMERA : ON]
6 am, Korean’s Time
Semua penghuni kamar di lantai 10 itu sudah terbangun, Key sudah ada di dapur bersama para ‘tamu’ sedangkan Minho ada di ruang tamu sibuk ‘menggerak - gerakkan’ badannya. Onew, Jonghyun dan Taemin masih sibuk menggeliat – menggeliat di sofa, mengumpulkan segenap nyawa – nyawa mereka. Mendadak si bungsu Taemin membawa meja besar ke ruang tengah, mengambil 3 buah sendok, memegangnya satu untuk dirinya sendiri dan memberikan dua sisanya kepada Onew dan Jonghyun, mereka bertiga membentuk lingkaran lalu Taemin mengatakan sesuatu dengan suara serendah mungkin, takut orang – orang selain mereka bertiga mendengar. Padahal toh Minho sama sekali tak peduli dengan tindakan si magnae.
“Ok Ok” Jonghyun mengangguk – angguk setuju. Akhirnya mereka bertiga duduk di meja itu lalu mengetuk – ngetuk meja itu dengan sendok, membuat keributan lalu menyanyikan(Lebih mirip teriakan) lagu Noona nomu yeppo dengan mengubah liriknya.
“Umma.. Mokushipposeo!!!!”(Umma.. ingin makan!!!)
dan rupanya tujuan si bungsu terpenuhi. Kontan Key dan para tamu yang sedang menyiapkan makanan di dapur yang jaraknya tidak jauh dari situ langsung menengok ke arah sumber keributan pagi itu, Minho yang berada disekitar situ entah kenapa malah ikut duduk juga, setelah sebelumnya mengambil sendok terlebih dahulu, dan ikut berteriak – teriak bersama mereka. Bahkan dia membuat versi rapnya.
“Hai.. kenapa kalian ribut sekali ya..” Key berjalan membawakan makanan dalm piring – piring kecil. dan membawakan ke meja tadi.
“Hwoooooo!!! apa saja ini.. banyak sekali!!!” Onew membelalakkan matanya melihat makanan yang dibawakan oleh Key dan Rahma.
“Japanese dish`~~~” Rahma mengacungkan jempolnya.
“Huwa… rekor Umma dipecahkan oleh Noona!!!!” Taemin mengedip – ngedipkan matanya, di meja yang ia bawa terlihat ada onigiri dan sushi dengan berbagai topping.
“Ya.. Rahma-Noona membantuku membuatkan onigiri dan sushi ini, ternyata dia jago sekali.. TOP!!” Key mengacungkan jempolnya kearah Rahma..
“Gomawo… lets Try!!!” Rahma memberikan sumpit kepada para personel SHINee. Minho yang pertama kali mencobanya. Ia mengambil sushi dengan toping tuna, setelah makanan itu masuk kemulutnya, para persenol yang lain, Rahma dan Neesa melihat ke arah minho, menunggu reaksi darinya. Minho masih mengunyah, pelan dan kemudian matanya membelalak dan tersenyum, lalu mengacungkan jempolnya.
“Hum.. Enak.. Enak sekali” yang kemudian menimbulkan keributan disekitar meja itu, berebut mengambil makanan.
“Iya.. Enak….”Onew mengangguk – angguk lalu gantian mengambil onigiri
“Oishii~~~ “Jonghyun bahkan mengucapkannya dengan bahasa jepang, Rahma tersenyum dan berulang mengucapkan terimakasih pada setiap personel SHINee yang memuji masakannya.
“Ini untuk kalian” Neesa memberikan masing – masing segelas cokelat hangat ke arah personel SHINee dan juga Rahma.
“Huwaaa… Gomawo Noona…”Taemin mengerjapkan matanya dengan imut, dan saat itu tanpa sadar Neesa sudah berada disampingnya dan mencubit pipinya.
“Kiyeopta… Kiyeopta!!!”. Semua mata menatap kearah Neesa, dan kemudian tawa pecah, kontan Neesa langsung malu, mukanya memerah
“Ah.. Jeongmal mianhamnida Taemin-aa” Neesa menutup mukanya, malu.
“Hahaha Gwenchana Noona, Taemin memang cute, dia menjatuhkan hati para noona dengan keimutannya itu..”Jonghyun yang menjawab. sementara itu Taemin cuma tersenyum kecil sambil mengelus – elus pipinya yang mungkin masih terasa sakit. Acara makan pun selesai, namun kelima personel SHINee itu tetap duduk di ruang makan bersama para tamu.
“Kenapa kalian pilih Korea?” Key mengawali percakapan. Neesa menengok ke arah Rahma, mempersilahkannya bicara duluan.
“Hm… I’m a transfer student, so its not my destiny to come here” Rahma mengawali alasannya dengan bahasa inggris, Key menjelaskan artinya sedikit pada teman - temannya.
“Awalnya aku juga tidak begitu senang hidup disini, Bahasa yang begitu tidak kumengerti, bahkan terkadang banyak orang yang menganggapku aneh gara – gara han gul ku aneh” Menghela nafas sebentar ” Tapi kemudian setelah 3 bulan stay disini aku merasa nyaman kok, tidak jauh beda dengan hidup di Jepang, suasananya sama, Tidak seperti saat aku hidup di London, suasananya berbeda sekali. Nice people, Nice Scenery, Delicious delicacies.. Korea number one.. Cholwaeyo!!” Rahma tersenyum, diikuti senyuman oleh para personel SHINee.
“Hm… Ceritaku gak sesedih Rahma-Onnie sich, tapi memang aku sempet dipikir aneh juga dengan hangulku yang kurang baik. But the truly reason is because I like K-drama. Di Thailand dan di Indonesia tempatku tinggal sering sekali diputar k-drama, ceritanya bagus – bagus, aktornya tampan – tampan, akhirnya ku putuskan masuk sinematografi, but Journalistic is daring more, so I pick this major but still Flattening my ass in Korea.. hihihi, mungkin aku bisa bertemu salah satu actor Korea yang suka aku lihat di K-drama” Keempat personel SHINee dan Rahma (minus Minho) tertawa mendengar alasan yang dilontarkan Neesa
“Gag Noona…”Taemin menertawakan Neesa
“Anhio.. aku gak bisa ngelawak.., aku tidak seaneh itu”
“Iyah.. Jangan pernah menyuruhnya melawak, not funny at all” Rahma menjelaskan, tapi kemudian disambut kedipan Jonghyun dan Key
“Wah.. kamu harus coba berduet dengan Onew Hyung, siapa tau kalian bisa jadi pasangan serasi..” Key menambahkan..
“Ya… berarti nanti kalian harus buat lagu baru untuk keanehan nya, tidak hanya untuk Onew” Rahma menimpali lagi.
“Onnie…aaa~~~~” Neesa memukul mukul Rahma.
“Hehehe.. Mianhae – Mianhae..” Rahma menghindarinya.
“Lalu siapa yang akan membereskan meja ini??” Minho angkat suara setelah mereka selesai mengobrol.
“Game.. Game.. Lets play Game…” Key sudah memegang microphone nya.
“ Kita pakai Lets learn English bagaimana?” Jonghyun mengusulkan..
“Oke – Oke, yang kalah harus membersihkan ini semua” Key kemudian menerangkan permainannya pada Rahma dan Neesa.
“Tapi gak adil hyung, mereka kan pasti tidak akan pernah kalah, bagaimana kalau salah satu diantara mereka diundi siapa yang membantu yang kalah?” Taemin mengusulkan, kedua tamu itu mengangguk tanda setuju. Dan setelah 7 kali suit akhirnya ditentukan yang kalah dari pihak tamu adalah Rahma.
“ Lets Learn English, This is Chopstick” key memulai lalu menunjuk Onew
“This is Spoon” Menunjuk Minho
“This is Rice” menunjuk Jonghyun
“This is Bowl” menunjuk Taemin
“This is Table” Menunjuk Minho, lalu berbisik ke Key, mereka berdua manggut manggut.
“This is Chocollate” menunjuk Key
“This is Plate” menunjuk Minho lagi
“This is…” Minho menggantung ucapannya, ke empat personel yang lain menunggu jawabannya, Minho menggeleng lemah.
“Yey Yey.. Yey.. Minho bantu Rahma Noona membereskan semuanya.. ayo Neesa kita pergi” Key lalu melambaikan tangannya ke minho..
“Good Luck Onnie… with that stranger.. hahaha” Neesa mengedipkan matanya kearah Rahma. yang disambut Rahma dengan tatapan tidak rela.
[CAMERA : OFF]

[CAMERA : STILL OFF]
Sementara itu di dapur

-Rahma POV-
‘So.. will it ends up with all silences?’ Aku melirik kearah Minho, dia memakai celemek dan sarung tangan, siap mencuci piring, mangkok, cangkir kotor yang ada sementara itu aku ditugaskan untuk mengeringkan.
‘huff he’s so Cold.. Brr.. Remind me of Menchester while winter comes’ aku mulai mengerucutkan bibirnya, tanda tidak menyukai suasana itu.
“Aku memang begini kok” Tiba – tiba didengarnya Minho berbicara. Aku memperbaiki sikap, jangan – jangan Minho punya kekuatan membaca pikiran ya, atau pikiranku tergambar jelas di raut wajah?.
“Nih..” Minho menyerahkan Piring yang sudah selesai dicuci kepadaku, aku mulai mengelapnya. Giliran aku yang jadi pendiam.
“Maaf ya kalau menimbulkan kesan aneh untuk pertama kali” Minho masih meneruskan mencuci, aku menatapnya, waw.. sekarang sudah tidak sedingin musim dingin, agak merangkak ke musim gugur.. sedikit kering..
“Maaf juga bilang kamu aneh..”Aku memberanikan diri berkata, paling gak selesai beres – beres ini hubungan kami harus sudah seperti musim semi lah. Kulihat Minho menganguk –angguk dan menyerahkan lagi yang harus ku keringkan. Suasana hening lagi.
‘Hum.. paling tidak sudah ada niatan ke musim semi lah..’aku mengangguk – angguk

-Minho POV-
Aku bergegas memakai peralatan yang biasa kupakai saat membantu Key membereskan dapur. Aku sebenernya agak rikuh berduaan saja dengan orang asing apalagi perempuan di tempat sesempit ini. Apalagi perempuan yang mengatakanku aneh disaat pertama berkenalan. Aku mulai mencuci satu piring, aku merasa ia berada dibelakangku dan menatap kearahku, mungkin aku memang harus bicara untuk memecahkan kekakuan, aku menoleh kebelakang, rupanya dia tidak menatapku, tapi entah pikirannya kemana ditambah lagi mulutnya yang mengerucut, aku ingin tertawa melihat ekspresinya, tapi jelas dia pasti akan mengejekku dengan kata – kata lain.
“Aku memang begini kok” Aku memecah keheningan, dia berdiri tegak, mungkin kaget tiba – tiba aku bicara. Akhirnya aku juga minta maaf, dia juga minta maaf. Rupanya dia bukan tipe orang yang keras kepala, paling tidak saat nanti kita ngomong berdua lagi suasana tidak aneh.

-End POV-

“Kalau yang ini diletakkan dimana ya?” Rahma menunjuk satu piring besar dan bertanya pada Minho
“Hum.. Mungkin disebelah sana” Minho menunjuk rak atas, Rahma melihat, sepertinya rak itu, lumayan tinggi untuknya, tapi ia tetap mencoba membukanya dengan berjinjit dan bersusah payah memasukkan piring itu ditumpukan yang tinggi, dan saat ia berhasil meletakkan piring itu dan menutup raknya, tiba – tiba kakinya keram dan saat hendak menjejakkan kaki di lantai entah kenapa badannya limbung, tapi dengan sigap Minho berhasil menangkapnya dengan tangan kirinya. Posisi mereka dekat sekali, wajah Minho hanya berjarak 1 jengkalan tangan dari wajahnya, tangan kirinya melingkar di pinggang Rahma seperti memeluk, benar – benar seperti adegan saat Yunho menangkap Jaejoong jatuh di Film pendek mereka. Mereka mematung, sampai
“Aigooo!!!” Jonghyun berteriak
“OMO OMO!!” Key ikut – ikutan heboh, tersadar, Minho membantu Rahma berdiri dan melihat ke asal suara, Rupanya disana sudah ada anggota SHINee yang lain dan Neesa, yang paling mengagetkan Tae Min memegang Handycam nya. Akhirnya ia menuju Taemin, melihat Minho mendekat Taemin langsung ambil langkah seribu
“Aigoo Aigoo..” Tae Min mulai berlari
“Hey!!! LEE TAE MIN!!! apa yang kau rekam tadi??” Ikut berlari mengejar Taemin
“Hwa!!! Umma.. Appa.. selamatkan aku.. Choi Min Ho mulai marah…” Taemin berlarian dengan Minho masih berada dibelakangnya, mengejar si bungsu itu. Jonghyun, Onew dan Key tertawa. Neesa menoleh ke arah Rahma, berbisik
“Waow.. your face is Red Onnie.. so… The season totally changes right?? musim dinginnya sudah berganti musim panas ya???” dan di jawab dengan cubitan – cubitan kecil dari Rahma untuk Neesa.

0 komentar: